Kali ini permata sumut mencoba ingin benar-benar merasakan bagaiaman eksotisnya dataran tinggi di Sumut.
Perjalan ini dimulai dari titik nol simalungun dan titik akhir di simalungun juga. Simalungun-Sergai-Deli serdang-Medan-Tanah Karo-Simalungun.
Dalam perjalan ini kami singgah di beberap tempat Pemandian air Panas Sibayak, Orange Hunting di jalan besar Kabanjahe-Merek, Air terjun Sipiso-piso.
Sayang nya kekurangan dari perjalanan ini adalah keadaan jalan yang cukup memprihatinkan sehingga jika anda jalan kesana harus persiapkan kondisi kendaraan yang benar-benar Fit. Sehingga tidak mengalami kendala selama perjalanan.
Tapi semua kekurangan itu akan terbayar dengan suasana alam yang begitu menenangkan hati. Sehingga teringat saya tentang mitologi atlantis yang di tulis Plato dan disimpulkan oleh Prof Santos yang berada di Indonesia dengan dua pilar langit yaitu Toba Dome (gunung Toba) dan Gunung Krakatau.
Rupanya tidak salah juga kesimpulan beliau yang menyatakan bahawa atlantis itu berada di pulau sumatera. Toba dome adalah sebuah gunung berapai raksasa yang berada di pulau sumatera ketika toba dome melutus adalah tahap bertama berakhirnya zaman es. (prof Santos). Pikiran saya pun melayang membayangkan bahwa saat ini saya berada di pilar itu dan menjadi dataran tinggi yang kaya akan hasil alam.
Terapi Air panas Pegunungan
Di awal perjalan ini kami singgah di Pemandian air Panas dibawah Gunung Sibayak itung-itung terapi untuk menghilangkan virus, jamur dan bakteri dari kulit. Jadi bias menghilangkan kadas, kurap, panu dan kawan-kawan dari kulit anda.
Pemandian air panas ini berada di Desa Semangat Gunung, kira-kira 8 Km dari jalan utama medan-Brastagi. Jika anda kesana tidak akan tersesat tinggal mengikuti marka Jalan yang ada disana.
Disana kami suguhin dengan berbagai kolam dengan kulaitas panas yang bermacam-macam. Panas, hangat (dingin ada, red) tergantung anda mau minat anda.
Di Pemandian sibayak ini kurang lebih ada 10 kolam dan ada kolam VIP (karena keterbatasan dana kita putuskan tuk Mandi di Kolam ekonomi he,,he,, red). Uji coba pertama kami coba di kolam dengan kolam dengan suhu yang hangat Uji coba kedua kami coba kolam yang panas.
Kurang lebih sudah berjam-jam kami berendam di air panas dengan wangi yang sangat khas ( Kata Ridho sih bau kentut,red) kami sudahi acara berendam kami perut sunah keroncongan jam sudah menunjukkan jam 13:00 perjalan panjang siap menyambut kami dan kami putuskan untuk makan siang didaerah kota Brastagi.
Sebenarnya masih banyak tempat-tempat menarik di daerah ini tetapi kami hanya punya waktu satu hari ini dank arena agenda utamanya adalah touring jadi kami belum bisa singgah di tempat-tempat lain diseputaran kota wisata Brastagi. Tapi tunggu aja tanggal mainnya mudah-mudah kami di beri kesempatan tuk singgah. (Amiin,red)
Perjalanana kami lanjutkan dari pemandian menuju kota brastagi tetapi kami baru makan siang di kota Kabanjahe. Sedikit adalah masalah teknis sehingga ketika lewat kedua kota wisata ini kami tidak bias memberikan dokumentasi nya.
Sehabis makan siang kami pun melanjutkan perjalanan menuju kota pem-siantar. Via dataran tinggi karo.
Hunting Orange
Ditengah perjalanan via Brastagi menujugu Pem. Siantar di anatara Kaban Jahe menuju Simpang Merek kita akan disuguh berbagai tawaran dari penduduk setepat untuk merasakan bagaimana asyiknya memebeli jeruk hasil dari petikan kita sendiri (buah yang lain ada juga sperti strawberry).
Tawaran harganya bermacam-macam tergantung kita pandai-pandai menawarnya kepada para penjual. Kalau untuk jeruk yang kami bawa ini kami dapat harga Rp. 5000/ Kg. tapi itu tidak petik sendiri kami langsung borong aja dari kios penjual karena perjalanan masih jauh. Kami lanjutkan perjalanan dan kami putuskan untuk singgah di air terjun si Piso-piso.